Kalian pasti sudah pernah mengalami konflik dengan klien dalam suatu project, bukan? Salah satu solusi bijak untuk menghindari hal tersebut adalah dengan membuat surat kontrak. Surat kontrak akan menjadi dasar kesepakatan antara kalian dan klien, sehingga kedua belah pihak memiliki kejelasan mengenai tugas, tanggung jawab, dan waktu yang dibutuhkan dalam project tersebut.
1. Tujuan Pembuatan Surat Kontrak
a. Menghindari Konflik
Dengan adanya surat kontrak, kalian dan klien akan memiliki kesepakatan yang jelas mengenai tugas, tanggung jawab, dan waktu yang dibutuhkan dalam project tersebut. Hal ini akan menghindari terjadinya konflik di kemudian hari.
b. Menjaga Profesionalitas
Dengan membuat surat kontrak, kalian dan klien akan terlihat lebih profesional. Hal ini akan memberikan kesan yang baik dan meningkatkan kepercayaan dari klien terhadap kalian.
2. Isi Surat Kontrak
a. Identitas Kedua Belah Pihak
Identitas kalian dan klien harus jelas tercantum dalam surat kontrak. Hal ini meliputi nama, alamat, nomor telepon, dan email.
b. Deskripsi Project
Deskripsi project harus dijelaskan secara detail dalam surat kontrak. Hal ini meliputi tujuan project, scope, dan deliverables.
3. Tugas dan Tanggung Jawab
a. Tugas Kalian
Tugas kalian harus dijelaskan secara detail dalam surat kontrak. Hal ini meliputi tugas yang harus diselesaikan, waktu yang dibutuhkan, dan biaya yang harus dikeluarkan.
b. Tanggung Jawab Klien
Tanggung jawab klien juga harus dijelaskan dalam surat kontrak. Hal ini meliputi memberikan informasi yang dibutuhkan, memberikan feedback, dan membayar biaya yang telah disepakati.
4. Waktu dan Biaya
a. Waktu
Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan project harus dijelaskan dalam surat kontrak. Hal ini meliputi tanggal mulai, tanggal selesai, dan deadline.
b. Biaya
Biaya yang harus dikeluarkan untuk menyelesaikan project juga harus dijelaskan dalam surat kontrak. Hal ini meliputi biaya total, pembayaran yang harus dilakukan, dan sanksi yang akan diberikan jika terlambat membayar.
5. Perubahan dan Pembatalan
a. Perubahan
Surat kontrak harus mencantumkan ketentuan mengenai perubahan yang dapat dilakukan dalam project. Hal ini meliputi perubahan scope, waktu, dan biaya.
b. Pembatalan
Ketentuan pembatalan juga harus dijelaskan dalam surat kontrak. Hal ini meliputi sanksi yang akan diberikan jika salah satu pihak membatalkan project.
6. Pemenuhan Syarat
a. Syarat Klien
Klien harus memenuhi syarat-syarat yang telah disepakati dalam surat kontrak. Hal ini meliputi memberikan informasi yang dibutuhkan, memberikan feedback, dan membayar biaya yang telah disepakati.
b. Syarat Kalian
Kalian juga harus memenuhi syarat-syarat yang telah disepakati dalam surat kontrak. Hal ini meliputi menyelesaikan tugas sesuai waktu yang telah ditentukan, memberikan hasil yang memuaskan, dan menghargai privasi klien.
7. Penyelesaian Sengketa
a. Mediasi
Jika terjadi sengketa antara kalian dan klien, maka surat kontrak harus mencantumkan ketentuan mediasi. Hal ini akan membantu kalian dan klien menyelesaikan sengketa dengan cara yang lebih bijak.
b. Arbitrase
Jika mediasi tidak berhasil menyelesaikan sengketa, maka surat kontrak harus mencantumkan ketentuan arbitrase. Hal ini akan membantu kalian dan klien menyelesaikan sengketa secara lebih formal.
Bonus Tips: Cara Membuat Surat Kontrak yang Baik
- Gunakan bahasa yang mudah dipahami
- Sebutkan syarat dan ketentuan secara jelas
- Cantumkan tanda tangan dari kedua belah pihak
- Simpan surat kontrak dengan baik dan aman
Dengan membuat surat kontrak, kalian dan klien akan memiliki kesepakatan yang jelas dan terhindar dari konflik di kemudian hari. Jika kalian kesulitan dalam membuat surat kontrak, kalian dapat menggunakan produk Delancer. Delancer adalah kumpulan template surat-menyurat untuk desainer dan freelancer yang dapat membantu kalian dalam membuat surat kontrak yang baik dan profesional.
Jangan ragu untuk mencoba Delancer sekarang juga. Klik Delancer untuk mendapatkan akses ke kumpulan template surat-menyurat yang lengkap dan bermanfaat.