Kalian pasti sering melihat suatu desain yang terlihat menarik dan harmonis di mata. Salah satu faktor yang membuat desain tersebut terlihat menarik adalah penggunaan kombinasi warna yang tepat. Nah, pada kesempatan ini, kita akan membahas tentang color theory dalam desain dan bagaimana mengaplikasikannya pada suatu project.
1. Mengenal Warna Primer, Sekunder, dan Tersier
Warna Primer
Warna primer merupakan warna dasar yang tidak bisa dicampur oleh warna lain, contohnya merah, kuning, dan biru.
Warna Sekunder
Warna sekunder merupakan hasil campuran dari dua warna primer, contohnya hijau, ungu, dan oranye.
Warna Tersier
Warna tersier merupakan hasil campuran dari sebuah warna primer dengan warna sekunder yang berdekatan, contohnya merah-jingga, jingga-kuning, hijau-kuning, dan sebagainya.
2. Mempelajari Teori Kontras Warna
Kontras Warna
Kontras warna terjadi pada saat dua warna diletakkan berdampingan sehingga menghasilkan perbedaan yang mencolok di antara keduanya.
Jenis Kontras Warna
Terdapat beberapa jenis kontras warna, di antaranya kontras warna komplementer, kontras warna analog, kontras warna triad, dan masih banyak lagi.
3. Mengetahui Warna yang Cocok pada Suatu Proyek
Warna yang Cocok untuk Desain Web
Warna yang cocok untuk desain web haruslah memperhatikan style website serta branding dari klien, agar mudah diingat dan konsisten.
Warna yang Cocok untuk Logo
Warna yang cocok untuk logo haruslah mampu mewakili brand identity atau karakteristik dari suatu bisnis.
4. Cara Mengaplikasikan Kombinasi Warna yang Tepat
Penerapan Warna Primer
Dalam spesifik menggunakan warna primer, dapat menggunakan penerapan warna monokromatik, untuk membuat tampilan yang clean.
Penerapan Kombinasi Komplementer
Untuk penerapan kombinasi warna komplementer pada perancangan desain, kita bisa menggunakan kontras warna untuk membuat elemen yang penting dalam desain terlihat mencolok dan terlihat jelas.
5. Menerapkan Color Theory pada Berbagai Macam Proyek dan Jenis Bisnis
Menerapkan Color Theory pada Proyek Desain Interior
Warna dapat membantu menyampaikan suasana dan emosi dalam sebuah ruangan, sehingga memudahkan kita dalam merancang desain interior. Sebagai contoh, penerapan warna pastel pada ruang tidur dapat membantu menciptakan suasana yang tenang dan damai.
Menerapkan Color Theory pada Bisnis Kuliner
Warna dapat membantu menarik perhatian konsumen pada sebuah produk makanan. Sebagai contoh, penerapan warna hijau pada kemasan produk organik dapat disesuaikan dengan brand identity atau logo pada kemasan tersebut.
6. Bonus Tips untuk Penataan Warna yang Menarik
- Kombinasikan warna-warna yang cukup banyak untuk menghindari kesan monoton dan terlalu sederhana
- Gunakan warna muted atau soft untuk background agar tidak terlalu terang dan mencolok
- Pilih satu warna dari palet warna untuk dijadikan sebagai warna utama dalam desain, dan gunakan warna lainnya sebagai detail atau pelengkap
- Perhatikan kontras warna pada desain, pastikan warna yang digunakan masih nyaman untuk dilihat dan tidak terlalu mencolok atau tidak terlihat jelas
7. Kesimpulan: Menggunakan Colorlate untuk Membuat Kombinasi Warna yang Menarik
Dalam project maupun produksi desain, memilih warna yang tepat dapat menjadi salah satu faktor untuk menentukan kesuksesan suatu produk atau brand. Oleh karena itu, kami merekomendasikan kalian untuk menggunakan produk Colorlate yang menyediakan berbagai macam color palette yang siap pakai dan disesuaikan dengan berbagai kategori bisnis. Dengan menggunakan Colorlate, kalian tidak perlu lagi riset-riset warna di internet atau membuat color swatch dari nol di software desain. Silahkan kunjungi website kami di https://eveerykit.com/product/colorlate untuk melihat berbagai macam produk yang kami tawarkan.